Bisnis  

Harga Minyak Stabil di Penghujung 2024, Gejolak Timur Tengah Jadi Sorotan

(Ilustrasi) Harga Minyak Jelang Akhir Tahun

KLIKBISNIS – Harga minyak dunia menunjukkan stabilitas pada akhir tahun, dengan investor terus memantau prospek pasar tahun 2025 dan perkembangan geopolitik, terutama di Timur Tengah.

Menurut laporan Bloomberg, harga minyak mentah Brent bertahan di sekitar US$73 per barel setelah mengalami penurunan 0,4% pada Kamis (26/12).

Sementara itu, harga West Texas Intermediate (WTI) tetap di bawah US$70 per barel. Indeks volatilitas 10 hari untuk minyak mentah AS tercatat pada level terendah sejak 2021, dengan angka serupa untuk Brent mencapai titik terendah sejak Maret.

Situasi Timur Tengah dan Dampaknya Pada Minyak

Konflik di Timur Tengah masih menjadi perhatian utama. Israel melancarkan serangan terhadap target pemberontak Houthi di Yaman.

Kelompok Houthi diketahui mengancam jalur pelayaran di Laut Merah, memaksa kapal tanker untuk mengalihkan rute melalui selatan Afrika, yang lebih jauh dan memakan waktu.

Meski demikian, harga minyak mentah diproyeksikan turun secara tahunan. Sejak pertengahan Oktober, perdagangan minyak tetap terbatas dalam kisaran sempit.

Kelebihan Pasokan dan Permintaan China

Kekhawatiran terhadap potensi kelebihan pasokan minyak pada 2025 semakin mengemuka. Permintaan dari China, yang selama ini menjadi pendorong utama pasar minyak global, mulai melambat. Di sisi lain, pasokan global terus meningkat.

“Pasar minyak mentah cukup stabil dalam dinamika volatilitas rendah ini,” ujar Gao Jian, analis dari Qisheng Futures Co.

Ia menambahkan bahwa keseimbangan antara pasokan dan permintaan serta ketidakpastian geopolitik masih menjadi faktor utama yang diperhatikan para investor.

Selain itu, potensi sanksi lebih ketat dari Amerika Serikat terhadap Iran di bawah kepemimpinan Donald Trump juga diperkirakan dapat memengaruhi pasar di tahun mendatang.

Stabilitas harga minyak di penghujung tahun ini memberikan gambaran pasar yang berhati-hati. Investor terus mencermati kombinasi faktor geopolitik, keseimbangan pasokan-permintaan, dan kebijakan global yang akan membentuk dinamika pasar minyak pada 2025.***