Bisnis  

Mengapa Pinjaman Online Kian Terpuruk? Fakta di Balik Ancaman Bangkrut Pinjol

Industri pinjaman online (pinjol) Indonesia menghadapi tantangan berat di tahun 2024 akibat persaingan yang semakin sengit dan berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi keberlangsungan operasional mereka. Foto: Istimewa

KLIKBISNIS – Industri pinjaman online (pinjol) Indonesia menghadapi tantangan berat di tahun 2024 akibat persaingan yang semakin sengit dan berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi keberlangsungan operasional mereka.

Data terbaru menunjukkan bahwa sejumlah platform pinjol berisiko mengalami kebangkrutan karena berbagai faktor krusial.

Menurut laporan yang dirilis, penurunan margin keuntungan menjadi salah satu penyebab utama yang mengancam stabilitas keuangan platform pinjol. Hal ini menjadi dampak langsung dari persaingan yang semakin ketat di pasar pinjaman online.

Selain itu, tingginya tingkat gagal bayar (galbay) dari para pengguna atau nasabah pinjol juga menjadi faktor penting dalam menambah risiko kebangkrutan.

Fenomena ini telah meningkat signifikan dalam tiga tahun terakhir, menunjukkan tantangan besar dalam pengelolaan risiko kredit bagi platform-pinjol.

Kurangnya adaptasi terhadap kebijakan baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya terkait Surat Edaran Nomor 19/SEOJK.06/2023 mengenai Penyelenggaraan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI), juga menjadi sorotan.

Aturan ini mencakup regulasi ketat terkait batasan bunga dan denda keterlambatan, yang beberapa perusahaan pinjol anggap memberatkan.

Pada Februari 2024, OJK mengeluarkan mandat yang memberikan sanksi kepada perusahaan pinjol yang tidak mematuhi regulasi baru ini, memperburuk kondisi keuangan mereka.

Sektor pinjol juga menghadapi tantangan dari penurunan signifikan dalam Tingkat Kredit Bermasalah (TKB90), yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kinerja keuangan yang stabil.

Menurut laporan dari Okezone, berikut adalah beberapa platform pinjol yang terancam menghadapi risiko kebangkrutan di tahun 2024, dipublikasikan pada Jumat, 5 Juli 2024:

1. Modalku

Platform modalku biasanya dipakai UMKM untuk pendanaan ataupun untuk modal usaha. Modalku biasanya paling jarang digunakan generasi z, dikarenakan ketika ingin mengajukan pinjaman biasanya mereka meminta bentuk ataupun foto dari usaha kita sebelumnya.

Modalku sendiri sedang menghadapi kecemasan karena TKB90 nya rendah. Dari akhir tahun 2023 hingga pertengahan Januari ini, tidak ada peningkatan yang signifikan, artinya masih sedikit orang yang mengembalikan pinjaman mereka.

2. PinjamanGo

Aplikasi ini dibawah naungan sinarmas, saat ini Pinjaman Go sedang goyang karena banyak orang tidak membayar utangnya. Hal ini disebabkan karena bunga yang dibebankannya terlalu tinggi

3. KoinP2P

Jasa penyedia pinjol ini sedang mengalami ancaman kebangkrutan.

4. Maucash

Maucash sendiri sedang goyah sejak tahun 2023 hingga sekarang, tanpa ada kenaikan yang berarti. TKB90 nya tetap rendah, sekitar 5%, menunjukkan banyak orang belum membayar pinjaman mereka

5. Danakini

Pada tahun 2024, tercatat bahwa platform ini mengalami ketidakstabilan. Transaksi yang masuk tidak banyak, dan mereka hanya mengandalkan pengembalian dana dari nasabah karena TKB90 sedang dalam kondisi yang buruk.

6. PinjamDuit

TKB90 platform ini pada Januari 2024 tercatat mulai menurun. Akibatnya, tingkat pengembalian pinjaman dari nasabah kepada penyedia pinjol sangat rendah. Pinjam Duit juga sedang mengalami ketidakstabilan saat ini.

7. Indodana

Aplikasi pinjol ini sudah tersebar luas, namun Indodana termasuk dalam daftar pinjol dengan kredit macet. Seperti pinjol lainnya, banyak orang belum bisa melunasi utang mereka kepada Indodana.