Harga Emas Logam Mulia Naik Drastis di Tengah Sinyal Penurunan Suku Bunga Fed

Untuk melaporkan tentang harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada hari Selasa, 16 Juli 2024, terdapat kenaikan yang signifikan di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung. Foto: Istimewa

KLIKBISNIS – Untuk melaporkan tentang harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada hari Selasa, 16 Juli 2024, terdapat kenaikan yang signifikan di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung.

Harga emas mencatatkan Rp1.403.000 per gram, naik sebesar Rp4.000 dari harga sebelumnya.

Sementara itu, harga buyback, yang merupakan harga yang ditawarkan saat menjual kembali emas, juga mengalami kenaikan menjadi Rp1.267.000 per gram, naik sebesar Rp3.000.

Kenaikan harga emas ini sejalan dengan pandangan yang mulai dovish dari bank sentral Amerika Serikat terkait potensi penurunan suku bunga.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell baru-baru ini menyampaikan bahwa tiga pembacaan inflasi AS selama kuartal kedua tahun ini telah menambah keyakinan bahwa kenaikan harga dapat kembali ke target yang diinginkan oleh The Fed secara berkelanjutan.

Pernyataan ini menandakan kemungkinan adanya penurunan suku bunga yang dapat terjadi dalam waktu dekat.

Powell menjelaskan bahwa dalam kuartal kedua, mereka mencatat beberapa kemajuan signifikan dalam mengendalikan inflasi.

“Kami memiliki tiga pembacaan yang lebih baik, dan jika Anda menghitung rata-ratanya, itu adalah hasil yang cukup bagus,” ujarnya dalam sebuah acara di Economic Club of Washington.

Pernyataannya ini memberikan sinyal kepada pasar terkait arah kebijakan moneter yang mungkin diambil oleh Federal Reserve dalam waktu dekat.

Dalam konteks pasar emas, sentimen terhadap prospek penurunan suku bunga telah memberikan dorongan positif terhadap harga emas.

Investor cenderung mencari aset safe haven seperti emas dalam kondisi pasar yang tidak pasti terkait dengan kebijakan moneter global.

Peningkatan harga emas di Indonesia juga tercermin dalam aktivitas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, menunjukkan bahwa permintaan akan logam mulia ini tetap stabil bahkan menguat di tengah prospek ekonomi global yang tidak pasti.

Para analis pasar melihat bahwa emas dapat tetap menjadi pilihan investasi yang menarik dalam jangka pendek, terutama dalam menghadapi potensi perubahan kebijakan suku bunga di Amerika Serikat.***