KLIKBISNIS – Pi Network, sebuah proyek cryptocurrency yang memungkinkan pengguna menambang aset digital hanya dengan menggunakan smartphone, terus menjadi sorotan di dunia crypto.
Dengan lebih dari 45 juta pengguna yang disebut “Pioneers”, Pi Network berambisi menciptakan ekosistem transaksi digital yang inklusif dan terdesentralisasi. Namun, pertanyaan besar muncul: benarkah Pi Network mampu mengubah dunia cryptocurrency pada tahun 2025?
Hingga saat ini, Pi Network masih berada dalam fase tertutup (enclosed mainnet). Meskipun demikian, proyek ini telah berhasil menarik perhatian jutaan pengguna dari seluruh dunia, berkat model penambangan yang ramah lingkungan dan sederhana.
Tidak seperti Bitcoin yang membutuhkan perangkat keras canggih dan konsumsi energi besar, Pi Network hanya memerlukan ponsel dan aplikasi untuk menambang.
Hal ini menjadikan Pi Network lebih mudah diakses oleh banyak orang atau para penggunanya, terutama di negara berkembang.
Salah satu langkah besar yang sedang dilakukan Pi Network adalah memperpanjang periode migrasi mainnet dan proses Know Your Customer (KYC) hingga 31 Januari 2025.
Keputusan ini bertujuan memberikan lebih banyak waktu kepada pengguna untuk menyelesaikan verifikasi dan memindahkan aset mereka ke jaringan mainnet sebelum peluncuran Open Network yang direncanakan pada kuartal pertama 2025. Namun, penundaan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan komunitas.
Dari sisi teknologi, Pi Network baru saja meluncurkan pembaruan pada Pi Node dengan merilis versi 0.5.0. Pembaruan ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat infrastruktur jaringan menjelang peluncuran Open Network.
Selain itu, tim pengembang juga terus meningkatkan fitur-fitur dalam aplikasi untuk mendukung transaksi yang lebih efisien dan aman. Namun, beberapa pakar crypto masih mempertanyakan kesiapan teknis proyek ini, mengingat skala besar komunitasnya.
Jika Open Network berhasil diluncurkan sesuai jadwal, Pi Network berpotensi menjadi salah satu proyek cryptocurrency terbesar di dunia.
Ekosistemnya yang mencakup aplikasi pembayaran, perdagangan, dan pengembangan aplikasi desentralisasi (dApps) menawarkan peluang besar untuk mengadopsi crypto secara massal. Hal ini menjadikan Pi lebih dari sekadar cryptocurrency, tetapi juga platform inovasi berbasis blockchain.
Namun, skeptisisme tetap ada. Beberapa pihak meragukan nilai ekonomi dari koin Pi itu sendiri, mengingat koin ini belum diperdagangkan di bursa crypto utama.
Selain itu, model distribusi Pi yang bergantung pada jumlah pengguna aktif juga menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan dan stabilitasnya dalam jangka panjang.
Pengamat crypto menilai bahwa keberhasilan Pi Network sangat bergantung pada bagaimana tim pengembang membangun ekosistem yang nyata dan berkelanjutan.
Di sisi lain, komunitas Pi Network tetap optimis. Dengan basis pengguna yang terus bertambah dan komitmen terhadap inklusi digital, banyak yang percaya bahwa Pi bisa menjadi pintu gerbang bagi masyarakat umum untuk memasuki dunia cryptocurrency.
Jika Pi Network mampu memenuhi janjinya dan meluncurkan Open Network yang stabil, proyek ini berpotensi mendefinisikan ulang cara kita bertransaksi secara digital.
Jadi, apakah Pi Network benar-benar akan mengubah dunia crypto di 2025? Jawabannya bergantung pada beberapa faktor kunci, termasuk peluncuran Open Network, nilai koin Pi di pasar, dan kemampuan ekosistem untuk berkembang.
Yang pasti, Pi Network telah membawa ide revolusioner ke dunia crypto, dan hanya waktu yang akan menjawab seberapa besar dampaknya di masa depan.***