KLIKBISNIS – Harga Bitcoin (BTC) terpantau menguat signifikan di atas US$ 60.000. Berdasarkan data dari CoinMarketCap, harga BTC naik 0,77% ke level US$ 63.768 pada Selasa, 16 Juli 2024 pukul 21.00 WIB, dengan penguatan hampir 20% dalam sepekan terakhir.
Financial Expert dari Ajaib Kripto, Panji Yudha, mengungkapkan bahwa kenaikan harga Bitcoin kali ini didorong oleh beberapa faktor termasuk peristiwa politik, inflasi yang melandai, pidato dovish dari Jerome Powell, serta akumulasi dari manajer investasi.
Menurut Panji Yudha, serangan terhadap Donald Trump pada rapat umum di Pennsylvania pada Minggu (14/7) berdampak langsung pada pasar kripto.
Setelah berita Donald Trump tersebut tersiar, harga Bitcoin dan altcoin mendadak melonjak naik. Trump, sebagai kandidat yang pro-Bitcoin, memainkan peran penting dalam dinamika ini. Jika Trump terpilih kembali menjadi Presiden, ada peluang ekosistem kripto di AS akan kembali merekah.
Panji menambahkan bahwa penerimaan donasi kampanye Trump menggunakan kripto meningkatkan kepercayaan investor terhadap aset digital. Sentimen positif lainnya datang dari data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang dirilis pada Kamis (11/7).
CPI turun menjadi 3% secara year on year (YoY), lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 3,1% dan juga lebih rendah dari 3,3% yang tercatat pada bulan Mei.
Meskipun target inflasi masih di atas target The Fed yaitu 2% YoY, Jerome Powell mencatat bahwa Federal Reserve tidak akan menunggu sampai inflasi turun menjadi 2% untuk memangkas suku bunga karena kondisi makroekonomi.
Menurut CME FedWatchtools, meskipun The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada FOMC 31 Juli, probabilitas penurunan suku bunga 25 bps pada FOMC 18 September meningkat menjadi 91,2%.
Panji Yudha mengatakan bahwa pemotongan suku bunga menguntungkan aset berisiko, termasuk Bitcoin, dan diperkirakan akan memicu reli di pasar saham dan tradisional.
Beberapa perusahaan institusional memproyeksikan pemotongan suku bunga pada September dan akhir tahun karena inflasi yang mendingin.
Panji juga menyoroti bahwa arus masuk besar ke ETF Bitcoin di AS dan global menunjukkan ketahanan pasar kripto dan minat institusional yang kuat, menjadi indikator positif untuk masa depan.
Perdagangan ETF Bitcoin spot di AS mencatat minggu yang sukses. Berdasarkan data dari SoSoValue, pada Jumat, 12 Juli 2024, ETF Bitcoin spot AS mencatat arus masuk sebesar US$ 310 juta, menjadikannya arus masuk harian terbesar dalam 5 minggu terakhir.
Panji memproyeksikan bahwa jika harga BTC bertahan di atas support US$ 64.000, maka dapat lanjut naik ke resistance selanjutnya di level US$ 69.000.
Namun, apabila turun di bawah US$ 63.000, harga Bitcoin bisa kembali melemah ke posisi US$ 62.000. Arus masuk besar ke ETF Bitcoin di AS dan global menunjukkan ketahanan pasar kripto dan minat institusional yang kuat, menjadi indikator positif untuk masa depan.***